Istialah desain (rekayasa) sebenarnya diambil dari lingkungan teknologi.
Maka tidak heran bila dalam proses mendesain segala sesuatu, sedikit
atau banyak akan terkait dengan nuansa teknologi.
Desain secara bahasa adalah kerangka bentuk; rancangan. Secara istilah,
Dewi Salma Prawiradilaga mengatakn; desain pembelajaran adalah kisi-kiri
dari penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk mempasilitasi
proses belajar seseorang. Ia membedakan antara desain pembelajaran
dengan pengembangan. Ia menyatakan bahwa pengembangan adalah penerapan
kisi-kisi desain dilapanan kemudian setelah uji coba selesai, desain
tersebut diperbaiki atau diperbarui sesuai dengan masukan yang telah
diperoleh. Kajian ini berdasarkan tinjuan teori belajar dan
pembelajaran.
Rothwell dan Kazanas, merumuskan bahwa desain pembelajaran
terkait dengan peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya
terhadap organisasi. Bagai mereka, peningkatan kinerja berarti
peningkatan kinerja organisasi. Desain pembelajaran dalam konteks ini,
yakni melakukan kegiatan melalui suatu model kinerja manusia, rumusan
ini bermanfaat apabila desain pebelajaran diterapkan pada suatu pusat
pelatihan di organisasi tertentu.
Gagne, dkk. Megembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakan
bahwa desain pembalajaran memantu proses belajar seseorang, dalam proses
belajar itu sendiri memiliki tahapan janka pendek (segera harus
dilakukan) dan jangka panjang. Mereka percaya proses belajar terjadi
karena adanya kondiri-kondisi belajar baik internal maupun eksternal.
Kondisi internal adalah kemampuan dan kesiapan diri peserta didik,
sedang kondisi eksternal adalah pengaturan lingkungan yang didesain,
penyiapan kondisi eksternal belajar inilah yang disebut oleh mereka
sebagai desain pembelajaran. Untuk itu, desain pembelajaran haruslah
sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan sistem agar berhasil
meningkatkan mutu kinerja seseorang, mereka percaya bahwa proses belajar
yang terjadi secara internal, dapat ditumbuhkan, diperkaya jika faktor
eksternal dapat didesain dengan efektif.
Reiser, mengemukakan bahwa desain pembelajaran berbentuk rangkaian
prosedur sebagai suatu sistem untuk mengembangkan program pendidikan dan
pelatihan dengan konsisten dan teruji. Desain pembelajaran juga sebagai
proses yang rumit tapi kreatif, aktif, dan berulang-ulang. Definisi ini
berakna sistem pelatihan yaitu pendidikan di organisasi, serta proses
yang teruji dan dapat dikaji ulang penerapannya.
Dick and Carey, pakar teknologi pendidikan ini menegaskan penggunaan
konsep pendekatan sistem sebagai landasan pemikiran suatu desain
pembelajaran umumnya pendekjatan sistem terdiri atas analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Desain pembelajaran mencakup
seluruh proses yang dilaksanakan pada pendekatan sistem. Teori belajar,
teori evaluasi dan teori pembelajaran merupakan teori-teori yang
melandasi desain pembelajarn.
Pendapat-pendapat di atas meskipun berbeda tapi memiliki prinsip dan
semangat yang sama yakni, desain pembelajaran adalah suatu kegiatan
untuk mengantisipasi keadaan yang akan datang dengan menghitung atau
mengalisis secara cermat segala kemungkinan dan mengarahkan pada suatu
tujuan yang dikehendaki. Oleh karena itu, dalam mendesain suatu objek,
diperlukan pertimbangan secara komprehensip, sistematik, empirik, dan
akurat. Dengan demikian dibutuhkan data yang akurat dan dapat dipercaya.